Menjadi dosen merupakan profesi yang mulia, dimana profesi ini menuntut selain update pengetahuan juga mentransformasi pengetahuan kepada mahasiswa dari hasil pengalaman penelitian dan pengabdian bagi dosen sendiri. Dari hasil itu nampak bahwa dosen merupakan profesi yang mulia dan berakibat untuk jangka panjang khususnya dalam ikut membangun bangsa dalam menyiapkan sumber daya manusai yang handal.
Setelah tes TOEFL dan TKDA |
Oleh karenanya dalam meningkatkan
mutu pendidikan di jenjang perguruan tinggi, maka Pemerintah mengeluarkan
undang-undang Guru dan Dosen tahun 2005 tentang syarat dan tunjangan profesi
mulia ini. Dimana dalam undang-undang
tersebut tercatum bahwa syarat untuk menjadi Guru harus S1 (Sarjana), sedangkan
Dosen S2 (Magister). Dan untuk
meningkatkan kesejahteraan para Guru dan Dosen diberikan tunjangan profesi
berupa sertifikasi yang disetarakan dengan gaji pokok PNS sesuai golongan. Informasi ini tentunya menjadi pemicu bagi
Guru dan Dosen dalam meningkatakan jenjang pendidikannya maupun berita yang
membahagiakan.
Perjalanan saya mendapatkan
sertifikat sertifikasi dosen cukup berkelok dan panjang. Betapa tidak karena saya mengalami cerita
yang sangat panjang, dimulai dari menjadi guru disalah satu sekolah swasta di
kabupaten Sukabumi. Latar belakang saya
yang tidak punya pengalaman dalam dunia pendidikan membuat saya kaku saat
pertama kali masuk kelas. Namun karena
mungkin panggilan jiwa yang kuat dalam mengajar membuat saya “nekad” untuk
terus dalam prosesi ini. Pelan tapi pasti
saya mulai menyenangi menjadi Guru dengan diterimanya saya mengajar di SMK
Negeri 1 Sukabumi dengan mata pelajaran KKPI (komputer). Jujur saja latar belakang skill bukan dari
computer sehingga saya harus belajar keras mengejar ketertinggalan itu, dengan
niat yang kuat saya belajar dengan kuat.
Genap 1 tahun saya mengajar di sekolah yang notabene Almamater karena
saya merupakan alumni tahun 1999 untuk jurusan Elektronika. Setelah pengalaman yang saya dapatkan itu,
saya diterima mengajar di SMA Negeri 4 Sukabumi untuk mata pelajaran TIK (computer),
dan sekolah swasta SMA PGRI 1 Sukabumi.
Pelan tapi pasti pengalaman yang saya dapatkan membawa saya diterima
naik tingkat untuk mengajar di BSI Sukabumi dan STMIK Nusa Mandiri. Perlu digarisbawahi bahwa saya mengajar di
SMKN 1 Sukabumi dengan pendidikan Diploma 3, tapi Allah SWT membantu saya untuk
sekolah tingkat Sarjana melalui jalur Beasiswa peningkatan pendidikan profesi
Guru dan pad tahun yang sama saya melanjutkan pendidikan Akta 4 mengajar. Jadi secara professional, boleh dikatakan
sudah sah menjadi guru.
Setelah 1 tahun menjadi Dosen,
saya mendapat kesempatan untuk lanjut studi S2 tahun 2010 yang diprakarsai
BSI. Memang sebelum itu saya pernah
ditawari oelh pihak manajemen BSI untuk lanjut studi S2 melalui jalur beasiswa
ungggulan dan masuk IPB, namun karena beberapa pertimbangan saya memutuskan
untuk lanjut studi S2 di STMIK Nusa Mandiri yang satu manajemen dengan
BSI. Tidak masalah mau negeri atau
swasta yang penting saya kuliah S2, pikir saya saat itu.
Selama 10 tahun menjadi Guru dan
8 tahun menjadi Dosen yang diikuti dengan lanjut studi S2 yang dibantu oleh
kampus tempat saya mengajar (BSI), akhirnya tahun 2019 nama saya terpanggil
untuk ikut seleksi sertifikasi Dosen.
Namun proses untuk hal itu tidak gampang, karena secara data sudah
seharunya terpanggil untuk angkatan pertama tahun 2017 di kampus Nusa Putra.
Setelah ditelusuri ternyata terdapat kesalahan sinkronisasi data khususnya pada
data Diploma saya. Tahun 2019 pun proses
sertifikasi yang saya lalui tidak mudah dan langsung lulus, karena saya
kesulitan dalam mendapatkan akun website PLTI.
Namun setelah diteliti dengan baik, akhirnya saya mendapatkan akun
tersebut. Dalam website itu, saya
mencari info terkait tes TOEFL dan TPA yang nantinya sebagai syarat wajib untuk
kelulusan sertifikasi dosen. Saya
berangkat ke Bandung yang didampingi oleh istri dan si cikal Yusuf untuk tes
TOEFL dan TPA di Universitas Maranatha.
Tes berlangsung dengan lancar dan sertifikat yang dinantikan akhirnya
keluar juga. Namun saya sedikit kecewa
karena tes TOEFL itu cukup kecil dan tidak akan mampu untuk mendongkrak
kelulusan serdos. Saya lanjut untuk
mengikuti proses sertifikasi D4 (persepsi diri) yang merupakan tahapan
penilaian dari atasan, rekan sejawat dan mahasiswa. Alhamdulillah saya dibantu oleh rekan Dosen
dalam pengisian ini yang memang sudah berpengalaman. Namun karena nilai TOEFL yang kurang, maka
sesuai prediksi sebelumnya saya tidak bisa lanjut ke D5 untuk mengisi deskripsi
diri. Saya hanya bisa pasrah dan
intropeksi diri agar bisa mempersiapkan secara maksimal sertifikasi dosen tahun
berikutnya.
Setelah kegagalan tersebut saya
langsung ambil langkah untuk ikut tes TOEFL kembali dan berusaha semaksimal
mungkin meningkatkan nilai TOEFLnya.
Tapi yang membuat saya senang, jabatan Lektor saya keluar dan itu artinya
sudah cukup membantu saya menambah nilai persiapan untuk serdos tahun
berikutnya. Akhirnya setelah menunggu
waktu yang lama, pegumuman pembukaan serdos kembali dibuka untuk periode 2020,
saya sudah sangat siap berbekal data-data sebalumnya ditambah jafug Lektor dan
nilai TOEFL saya pun naik dengan cukup banyak dan sepertinya setelah disimulasi
tanpa bantuan Lektorpun saya yakin bisa lolos D4. Nilai jafung Lektor ditambah TOEFL yang
termasuk skala 4, akhirnya saya lolos D4 dan bisa mengikuti tahap D5 untuk
pengisian deskripsi diri yang memang sebalunya juga sudah saya persiapkan
dengan matang. Saya masih ingat,
pengisian D5 waktu bulan puasa dan saya sangat terbantu karena sekalian mengisi
waktu berbuka puasa ditambah saat itu pandemic Covid 19 mulai muncul dan “rame”
di Indonesia yang sedang melakukan PSBB.
Setelah D5 saya selesaikan, saya
submit setelah sebelumnya konsultasi dulu dengan rekan yang berpengalaman
tadi. Setelah dirasa OKE, say submit dan
berdo’a mudah2n kelahiran anak saya yang kedua memberi berkah. Setelah menunggu beberapa bulan, tepat saya
sedang progress akreditasi prodi Sistem Informasi, saya dinyatakan lulus dan
kontan saya menucapkan hamdallah dan syujud syukur akan kelulusan hal ini. Disatu sisi saya merasa senang akan kelulusan
ini karena perjalanannya yang cukup panjang, namun disisi lain saya merasa
harus mempertanggungjawabkan dengan benar tri dharma (pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat) yang akan saya lakukan kedepan kepada Negara karena
memperoleh tunjangan serdos seperti PNS.
Mudah-mudah saya bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak terutama orangtua, keluarga dan semua pihak. Terima
pula saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya
samapi lulus serdos, dan inshaAllah tunjangan serdos nanti akan saya gunakan
untuk kemanfaatan serta peningkatan kualitas saya nanti khusunya untuk studi
lanjut. Amin…
Poker online dengan presentase menang yang besar
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :D
WA : +855969190856