Menulis adalah salah satu
hobiku sejak lama, karena dengan menulis bisa menuangkan ide, pikiran serta
gagasan yang bisa merubah, memberi inspirasi serta kepuasan tersendiri bagi
setiap orang yang menulisnya. Dengan menulis
juga orang akan mengenal siapa sebenarnya si penulis, dari mana asalnya serta
apa yang selama ini dilakukannya.
Kondisi ini tentunya sangat mendukung saya sebagai seorang Dosen, betapa tidak karena profesi Dosen merupakan profesi yang mengharuskan saya untuk berkarya khususnya dalam tulisan. Bagi saya Dosen tanpa menulis seperti ibarat sayur tanpa garam, hampa tidak berasa dan tidak memberikan inspirasi khususnya bagi mahasiswa. Oleh karena “tuntutan” profesi itulah saya termotivasi untuk terus mengasah skill menulis baik itu penelitian, pengabdian, artikel maupun buku.
Alhamdulillah pelan tapi
pasti skill itu semakin terasan, beberapa penelitian yang telah di publish
dibeberapa prosiding dan jurnal mendapat apresiasi yang baik dengan terus
naiknya citasi pada penelitian yang saya pernah publish. Hal ini tidak lepas dari dukungan di
Universitas Nusa Putra yang memberi jalan bagi saya untuk hal itu, tiap tahun
saya dan tim mempublikasikan penelitian di ICCED dan alhamdulillah selalu
diterima. Begitupula untuk jurnal
lainnya baik Internasional maupun nasional.
Terima kasih saya secara pribadi ucapakan kepada pihak Universitas Nusa
Putra sampai saya bisa saat ini terus berkarya.
Berkat hal itu,
Alhamdulillah tumbuh percaya diri untuk melangkah lebih jauh selain menjadi
penulis, juga mencoba menjadi reviewer jurnal/mitra berstari. Saya coba mengajukan permohonan untuk menjadi
tim reviewer di beberapa jurnal nasional dan dari sekian yang saya tuju, ada
beberapa pengelola jurnal/ chief editor yang tertarik dan menjadikan saya
menjadi bagian dari tim reviewer. Hal
ini saya lakukan agar terus mengasah ketajaman penelitian yang saya tekuni saat
ini terutama dalam bidang Data Mining.
Saya jadi tahu bagiaman proses reviewer yang benar agar bisa
menghasilkan kualitas jurnal yang baik sebelum di terbitkan. Sebelumnya saya juga merupakan salah seorang
pengelola jurnal prodi yang saya pimpin, namun karena kesibukan sebagai ketua
program studi, akhirnya saya putusakan untuk memberikannya pada rekan dosen dan
saya hanya menjadi tim reviwer di jurnal tersebut. Kedepan jika saya sudah S3 nanti insyaAllah
akan coba untuk mereviwew Jurnal internasional dan beberapa seminar
internasional, saat ini saya gunakan sebagai latihan untuk meraih jenjang yang
lebih tinggi.
Setelah saya dalami profesi
baru ini, ada beberapa keuntungan menjadi seorang reviwer jurnal, diantaranya :
1.
Menambah percaya diri sebagi seorang penulis,
hal ini saya rasakan karena tulisan yang dihasilkan apabila mendapat apresiasi
orang lainnya seperti submit penelitian di seminar nasional/internasional lalu
diterima maka rasa itu akan muncul sendiri.
2.
Menambah portopolio sebagai seorang Dosen,
kondisi ini sangat mendukung sekali sebagai seorang profesi dosen. Karena dengan begitu dosen tersebut akan
mudah dikenal dan menjadi seorang yang mempunyai posisi khusus terutama dalam
bidang/kepakaran yang digelutinya
3.
Lebih terbuka dalam menerima ide, gagasan,
model dan sebagainya dalam sebuah penelitian.
Hal ini saya rasakan saat menreview suatu penelitian yang diberikan oleh
pengelola jurnal. Dalam mereview jurnal,
saya selalu mencetak jurnal tersebut agar bisa secara detail mempelajari
substansi dari penelitian yang ada. Tidak
cepat me-reject, atas tulisan yang
ada tapi memberi kesempatan pada penulis untuk memperbaiki tulisannya. Namun ada kalanya jurnal yang direviewe
tersebut sangat tidak layak untuk dipublish sehingga dengan berat saya reject.
4.
Menambah pengetahuan dalam bidang/kepakaran
yang saya dalami selama ini. Sudah barang
tentu jika kita mereview jurnal penelitian, kita pasti membaca jurnal secara
menyeluruh. Saya banyak belajar dari
para penulis jurnal yang saya review tentang substansi ide, gagasan, model,
alagoritma yang mereka ungkapkan.
5.
Sebagai kewajiab Tri Dharma bagi Dosen untuk
terus berkarya, menginspirasi serta memberi contoh khususnya mahasiswa. Karena dengan menulis, mahasiswa jadi tahu
apa yang telah Dosennya lakukan dibidangnya.
6.
Dan sebagainya, dan yang paling penting suatu
saat nanti akan dikenal oleh orang lain dari karya yang dihasilkannya. Seperti pepatah biang “harimau mati
meninggalkan belang”, maka jika penulis mati maka tulisannya itu yang membuat
dia dikenal.
Intinya
sebagai manusia biasa, saya senantiasa belajar dan mencoba hal baru agar terus
berkarya dan bisa menjadi bahan cerita bagi generasi saya nanti.
Catatan
Iseng,
Dudih
Gustian