Salah satu tugas Dosen dalam bidang
pengajaran ialah membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
akhirnya/skripsi. Dimana dengan membantu dalam proses pembimbingan
mahasiswa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh secara langsung pada Dosen
tersebut. Secara prosedur mahasiswa sebenarnya dapat memilih Dosen yang
akan membimbingnya nanti, tentunya dengan mengajukan proposal melalui jalur
sidang uji proposal terlebih dahulu.
Dengan sidang uji proposal dapat diketahui
kelayakan dari seorang mahasiswa dalam skripsinya tersebut dengan
mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya : penguasan materi, kesesuaian
dengan bidang yang ia pilih (biasanya menjelang semester akhir ada mata kuliah
pilihan minat), style mahasiswa dan yang lebih penting ketersedian Dosen
dalam kajian yang dipilih oleh mahasiswa tersebut. Misalnya saja jika
mahasiswa tersebut memilih konsetrasi kecerdasan buatan, tentunya dalam hal ini
Kaprodi harus menyelaraskan dengan ketersedian Dosen di prodinya yang expert
dalam bidang tersebut.
Sebenarnya jika mahasiswa pintar dalam
memilih strategi, bisa saja mahasiswa tersebut sudah mengambil tema skripsi
saat menjelang semester akhir (dalam hal ini semester 6 dan 7). Biasanya beberapa Dosen termasuk saya suka
memberikan tugas mata kuliah dalam bentuk proyek akhir, dan setiap mahasiswa
diwajibkan membuat proposal penelitian sedangkan produk/aplikasinya dapat
berbentuk prototype. Dengan kondisi itu
bisa saja mahasiswa langsung menentukan tema dan langsung memilih Dosen yang
sesuai dengan skemanya.
Seorang Dosen memiliki keuntungan dari
proses bimbingan terhadap mahasiswa :
1. Ilmu selalu di update.
Dengan membimbing secara tidak langsung ilmu Dosen akan bertambah
secar significant. Terkadang kita dapat
mengetahui ilmu baru maupun memperkaya khasanah ilmu dari mahasiswa. Mengapa bisa seperti itu?, hal ini bisa dipengaruhi karena salah satu
faktornya yaitu mahasiswa mempunyai cukup banyak waktu untuk meng-explor ilmu
baik dari buku referensi, internet maupuj belajar sendiri secara autodidak. Ada salah satu hadist yang mengatakan bahwa
jika ilmu itu dimanfaatkan/diajarkan, maka tidak akan berkurang bahkan
bertambah.
2. Dekat dengan mahasiswa bimbingannya
Semakin sering mahasiswa tersebut bimbingan, maka dapat dipastikan
bahwa akan terjalin sinergi yang baik.
Karena fase-fase dari mulai penentuan masalah, pencarian dan penentuan
jurnal – jurnal terkait, bab 1, bab 2, bab 3 dan seterusnya. Terkadang mahasiswa dalam proses bimbingan
tersebut “suka” bawa makanan ringan berupa cemilan atau sejenisnya dengan
maksud agar dilancarkan sehingga ada PR yang harus dikerjakan saat di
rumah. Hal itu sangat wajar selama dalam
batas-batas tertentu. Namun yang
menjadi point penting dari hal ini adalah dekatnya mahasiswa dengan Dosen
pembimbing menjadi kualitas penelitian yang dihasilkan lebih baik.
3. Tahu kesiapan mahasiswa menjelang sidang
Dosen pembimbing/promoter khususnya Dosen pembimbing I ibarat
seperti penasehat hukum/pengacara. Bisa
dibayangkan apabila dalam ujian sidang skripsi/tesis/disertasi tidak hadir Dosen
tersebut, maka mahasiswa tersebut akan habis “dibantai” oleh jaksa penuntut
umum/Dosen penguji/praktisi yang khusus didatangkan. Oleh karena itu, perlu kiranya kehadiran
Dosen pembimbing I di ruang sidang meskipun hanya sekedar meluruskan pertanyaan
yang diajukan oleh Dosen lain. Minimal
mental mahasiswa secara psikologis menjadi siap dan tidak grogi. Maka sudah sepantasnya jika seorang Dosen
pembimbing I/utama mempunyai tugas yang cukup berat dalam membimbing mahasiswa
karena dari arahan dan bimbingan yang bersangkutan skripsi mahasiswa bisa
dihasilkan. Dengan suatu kesimpulan
bahwa Dosen pembimbing I/promoter pasti tahu kondisi dan kesiapan mahasiswa
tersebut menjelang sidang, karena lulus dan tidaknya mahasiswa tersebut bisa diakibatkan
selain dari sepenuhnya dari diri mahasiswa juga ada kontribusi dari Dosen
pembimbing I. Bagi saya kredibilitas
Dosen dipertaruhkan dalam sidang tersebut, oleh karenanya dengan lulusnya
mahasiswa bimbingan berarti Dosen lainnya mengetahui bahwa fase-fase bimbingan
ditempuh dengan baik dan Dosen tersebut benar dalam membimbing mahasiswa.
4. Lebih dihargai mahasiswa
Semakin benar dan efektif fase bimbingan, maka secara psikologi
mahasiswa pelan taapi pasti akan menghargai Dosen tersebut. Betapa tidak, disela kesibukannya Dosen
tersebut masih bersedia menyempatkan waktu untuk membimbing mahasiswa meskipun
memang sudah salah satu tugas Dosen.
Saya percaya bahwa mahasiswa selama proses bimbingan tersebut sudah mengamati
perilaku Dosennya tersebut. Mahasiswa
bisa sambil curhat, keluh kesah dan mengutarakan kesulitan-kesulitannya. Sebagai seorang Dosen yang baik, tentunya
seharusnya mengayomi mahasiswa bimbingannya dalam batas-batas tertentu. Apalagi jika arahan dari Dosen tersebut bisa
menjawab masalah dan kesulitan mahasiswa, otomatis mahasiswa ada tempat untuk
memberikan solusi jika mahasiswa tersebut menyerah. Karena bagi saya membimbing mahasiswa
merupakan suatu seni tersendiri dengan segala masalah yang ada. Kita bisa menuangkan ide-ide berbentuk
karya ilmiah melalui perantara mahasiswa dan akhirnya ide tersebut bisa saja
menjadi jati diri kita, sehingga orang akan mengenal melalui tulisan yang kita
buat bersama mahasiswa.
5. Riset yang digunakan dapat jadi proyek
bersama
Tanpa disadari bahwa terkadang dari beberapa mahasiswa bimbingan
tersebut bisa menjadi tim proyek kita.
Dengan kebersamaan yang terjadi antara mahasiswa dan Dosen akan
terbentuk skema penelitian yang bermutu serta dapat bernilai ekonomis. Kita ambil contoh saja tahun kemarin saya
pernah membimbing mahasiswa sistem informasi yang mengambil persamalah di
lingkungan tempat dia berada. Dari
penelitian itu dihasilkan produk yang menurut saya bisa berdampak secara
langsung terhadap masyarakat. Dia
mengambil permasalahan bahwa di kelurahan Cicurg pada proses penyaluran bantuan
langsung tunai terkadang kurang tepat sasaran.
Saya salut pada mahasiswa tersebut yang siap mencari, mengumpulkan
sampai mengolah data tersebut sehingga siap untuk dijadikan salah satu skema
Data Mining. Alhamdulillah dengan usaha
dan kerja kerasnya dihasilkan suatu sistem penyaluran BLSM yang nilai
ketepatannya cukup bagus dan dia membuat aplikasi berbasis android agar
masyarakat tesebut bisa meng-akses sistem tanpa harus ke kelurahan. Dengan kondisi itu, aplikasi yang dibuat bisa
dijadikan proyek bersama agar bisa memperoleh dana khususnya pihak pemerintah
dalam hal ini kemenristekdikti.
6. Banyak refensi sebagai road map penelitian
kedepan
Contoh Road map penelitian saya |